Jumat, 30 Juli 2010

PAMOR LELE NAIK KARENA LELE JENIS SANGKURIANG

PRODUK LAUK LELE BERSIH DAN HYGIENIS



Pamor lauk makanan ikan Lele sangat terangkat tinggi akhir-akhir ini. Sistem pemeliharaan dalam sebuah kolam terbuat dari Terpal Plastik dengan pemberian pakan berupa pelet, sangat mengakat harkat Lele sebagai hidangan lauk di meja makan, lauk sebagai sumber yang tinggi protein dan Omega-3. Jauh dari kesan lauk Lele yang dikenal “jorok” dan “menjijikkan” pada masa lalu dalam benak sebahagian masyarakat.

Pembesaran Lele jenis Sangkuriang hasil kepeloporan Yanri melalui Mitra Usaha Lele Kracak yang dia kelola, kesan penulis tentang pemeliharaan pembesaran Lele menjadi sangat berubah. Yanri meletakkan standar yang tinggi atas produk ikan Lele yang dihasilkannya. Mitra Tani ini sangat mengharamkan pemberian pakan pembesaran Lele sehari-hari dengan cara-cara tradisonal dan sudah usang. Dalam budidaya dan pembesaran Lele ala Mitra Usaha Lele Kracak, tidak ada bangkai, tidak ada air limbah dan tidak ada lumpur. Semua Mitra Usaha Tani harus patuh pada kesepakatan dan standar mutu yang telah dibuat. Salah satunya pemberian Pakan harus menggunakan pelet yang sudah disiapkan. Tidak boleh ada pemberian makanan lele berupa bangkai atau jenis makanan yang tidak hygienis lainnya.


Barangsiapa melanggar ketentuan ini, langsung dikeluarkan dari Kemitraan. “Aturan dan standar ini berlaku untuk semua.” seru Yanri. “Tidak boleh ada yang coba-coba untuk melanggarnya.” tambahnya. Visi besar dari Mitra Usaha Lele Kracak adalah untuk meningkatkan pangsa pasar Lele sebagai sumber protein masyarakat. “Lele jenis sangkuriang ini kaya akan kandungan Omega-3, jadi sangat disarankan untuk menjadi sumber protein dalam menu makan sehari-hari, terutama baik untuk pertumbuhan anak. Coba kalau harkat Lele yang sudah jelek selama ini, menjadi lebih baik dan hygienis di masyarakat. Kan, petani sendiri yang untung, betul ndak!” ujar Yanri sambil terkekeh optimis.

Lalu Yanri menambahkan “Sekarang ini animo masyarakat untuk makan Lele sangat meningkat naik tajam. Saat ini sudah sulit untuk mencukupi permintaan pasar. Hal ini harus selalu dijaga dan jangan sampai persepsi masyarakat yang sudah baik atas produk Lele, tertutama Lele sangkuriang, rusak oleh karena ketidak mampuan petani untuk menjaga kualitas Lele yang dihasilkannya. Jadi semua petani harus kerja keras dan tidak neko-neko. Ikut sistem saja sudah cukup. Yakinlah ternak Lele Sangkuriang akan bisa menyaingi usaha ayam broler. Sungguh.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar